00:00 / 00:00
Klik Play Untuk Menyaksikan Online TV Nusantara

BERHENTI MENGEJAR MIMPI

ADMIN MEDCOM DPP GAAS
2 minute read
0

 




Sumber : https://wayansupadno.com/2023/06/14/berhenti-mengejar-mimpi/


_Ilmu hikmah_



Wayan Supadno.



Kadang, saya dapat pertanyaan aneh - aneh saja dari sesama member Group Medsos. Di antaranya, bagaimana agar tidak berhenti mengejar mimpi ? Kenapa umumnya pengusaha pernah bangkrut, mudah bangkit dan bagaimana caranya agar bisa seperti itu ?


Jika seseorang sudah punya usaha. Lalu karena merugi atau gagal akhirnya berhenti permanen. Itulah sesungguhnya kesalahan terbesarnya jika memang punya cita - cita jadi pengusaha. Ibaratnya, sudah di depan pintu gerbang jalan tol kesuksesan. 


Padahal esok lusa sudah sukses ketemu jalannya, tapi hari ini berhenti melangkah. Alasannya karena sudah tahu parsial dari jalan cara berusaha, tinggal kegagalan/kerugian tersebut dicari ilmu hikmah apa penyebabnya. Jangan diulangi cara itu.


Pengusaha gagal, rugi dan bangkrut. Kenapa mudah bangkit lagi. Itu karena sudah tahu refleks cara mengatasinya dan cara memulai maupun menjalani usaha baru lagi. Oleh mereka dianggap bagian dari dinamika proses menuju sukses. Tanpa proses, tanpa sukses.


Itu sesungguhnya, jika gagal lalu berhenti total berusaha. Masalahnya ada pada mental saja. Pada kesungguhan saja, padahal hanya yang bersungguh - sungguhlah. Yang berhak menikmati hasilnya. Hasil tiada pernah ingkar dari kesungguhan berusaha (man jadda wajada).


Bagaimana pengalaman saya pribadi ?


1. Tahun 1996, baru belum genap setahun berusaha. Saya rugi besar melampaui aset yang saya punya. Saat itu jual beli benih kacang - kacangan PJ (Pueraria Javanica). Hanya punya 2 ton, tapi ada permintaan 6 ton. Lalu saya genapkan kirim 6 ton sebagian milik orang lain.


Agar hemat ongkos kirim dari Pematang Siantar Sumut ke Pekanbaru Riau. Tapi ternyata tertipu 6 ton tidak dibayar sama sekali. Andaikan saya berhenti tidak usaha/bisnis lagi maka kisah hidup saya beda lagi, tidak seperti saat ini. Saya gagal permanen.


2. Tahun 2008, punya beberapa usaha ada rumah sakit, apotek, klinik, perdagangan farmasi dan properti. Karena saat ekspansi ditipu mitra usaha yang gagal beli ruko 2 lantai 28 pintu dan puluhan unit rumah. Lalu gagal, rugi besar dan bangkrut Rp 38 miliar.


Saya ambil ilmu hikmahnya, bahwa tidak boleh " mata keranjang bisnis ". Tidak boleh ekspansi tanpa kajian ketat cashflow, antisipasi segala kemungkinan situasi. Tidak boleh memilih mitra usaha asal - asalan saja. Ketiga di atas penyebab utama gagal.


3. Tahun 2021, sapi saya mati 29 ekor dalam waktu hanya 1,5 bulan saja. Semua manajemen dan anak kandang pengelola sapi pada panik. Justru mereka heran melihat saya sebagai pemilik, jauh lebih tenang dari mereka. Karena mental saya sudah lebih tahan dari mereka.


Tentu masih banyak kerugian lain yang pernah saya alami, selain di atas. Kata kunci dalam kaji ulang kurun waktu tertentu masih ada laba terkolektif. Misal dalam setahun masih tumbuh dan tumbuh aset produktif. Masih ada laba jadi penambah modal usaha. 


Lalu jadi bahan ekspansi investasi produktif lagi. Begitu juga " mental dan intelektual lapangan " kita. Juga pasti tumbuh makin matang. Tentu imbas positifnya kita makin terpercaya. Usaha makin membesar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.



Salam 🇮🇩

Wayan Supadno

Pak Tani

HP 081586580630


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)
July 10, 2025